Dua tahun terakhir indonesia gempar dengan meledaknya populasi serangga. Tahun ini, 2012, Indonesia dihebohkan dengan serangga tomcat setelah tahun lalu, 2011 dihebohkan dengan ulat bulu (anak kupu-kupu). Paederus fuscipes alias tomcat memiliki periode outbreak. Adanya outbreak terkait dengan jejaring makanan yang kompleks dan kondisi lingkungan. Jika pemerintah melakukan pemantauan dinamika populasi serangga maka akan membantu mengetahui periode outbreak dan cara mengatasinya. Sampai saat ini, sebab utama outbreak ulat bulu dan tomcat belum diketahui secara pasti.
Serangga tomcat/semut rayap (Rove beetle)merupakan salah satu jenis kumbang dengan tubuh mirip semut besar. Pada dasarnya serangga ini tidaklah memiliki kebiasaan menyerang manusia, bahkan dapat berguna sebagai predator alami bagi hama tanaman padi. Namun serangga ini memiliki racun khusus yang bernama pederin, dan merupakan jenis racun kontak binatang yang paling berbahaya, bahkan disebutkan 12 kali lebih beracun dibandingkan racun kobra. Oleh karena itu, sedikit tersentuh saja, racunnya dapat mengiritasi kulit.
Racun tomcat adalah racun yang dapat bereaksi ketika tersentuh. Oleh karena itu, efeknya adalah di bagian luar tubuh, dan bukan bagian dalam tubuh. Racun tomcat memang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan kulit yang cukup berat, namun sifatnya lokal pada daerah yang terkena, dan sepanjang tidak ada infeksi bakteri sekunder, yaitu infeksi bakteri pada kulit yang luka, insya Allaah tidaklah mengancam jiwa.
Beberapa cara untuk menghindari gangguan serangga ini antara lain:
1. Meredupkan lampu rumah jika tidak terpakai di malam hari, sebab serangga ini menyukai cahaya.
2. Menutup pintu dan jendela dengan rapat dan menggunakan kawat kasa pada ventilasi yang rawan dimasuki. Bisa juga menggunakan kelambu di saat tidur
3. Melakukan pengecekan tempat tidur dan sekitar kamar sebelum tidur, jika ditemukan serangga ini usahakan mengusir tanpa menyentuhnya atau menyemprot dengan insektisida. Ganti/cuci bersih semua benda yang tersentuh oleh serangga ini
4. Jika tersentuh, usir tanpa membunuh apalagi membunuhnya dengan anggota tubuh secara langsung. Kebanyakan kasus peradangan kulit yang berat disebabkan menghancurkan serangga ini langsung seperti nyamuk, padahal sekujur tubuhnya beracun.
5. Cuci daerah yang terkena dengan air mengalir dan sabun, hindari digaruk karena dikhawatirkan semakin meluas.
6. Pengobatannya bisa menggunakan salep antiradang seperti golongan hidrokortison, atau deksametason, atau madu yang dioleskan di permukaan luka atau dibalutkan dengan perban. Terdapat pula informasi mengenai penggunaan propolis dengan dioleskan yang dapat membantu penyembuhan dengan cepat pada kasus ini. Umumnya penyembuhan pada kasus tanpa infeksi sekunder berkisar antara beberapa hari sampai sekitar seminggu.
Dari kasus ledakan populasi (baca: serangan) ulat bulu dan tomcat dapat menjadi momen untuk mengenalkan serangga dan perannya kepada masyarakat, termasuk anak-anak. Masyarakat diajak memahami bahwa mereka pun harus hidup berdampingan dengan serangga. Jika manusia mengganggu, maka serangan tomcat adalah hal yang wajar, sama halnya dengan serangan hewan-hewan lainnya.
Referensi:
http://konsultasisyariah.com/bahaya-dan-penanggulangan-wabah-serangga-tomcat
Random post
Animalia
Evolusi
Genetika
Pertumbuhan Tumbuhan
info
Tagged with: masalah alam Materi Bio X
About Sultan Budi Lenggono
Budi Lenggono, S.Pd. sebagai admin blog ini adalah seorang guru Biologi di SMA Islam Terpadu (SMA IT) Nur Hidayah. Alamat di Jl. Pandawa 10 Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Selain itu, beliau juga seorang trainer dan hipnoterapis profesional (Certified Hypnoterapist; Master of Clinical Hypnotherapy). Web lainnya : www.sultanbudilenggono.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar