Crossing Over (Pindah Silang)
Pindah silang terjadi apabila selama pembelahan meiosis, sepasang kromosom memisah tetapi perangkat kromosom haploidnya tidak membawa seluruh gen aslinya. Pada saat itu, terjadi proses pertukaran gen-gen antara kromatid-kromatid yang bukan pasangannya pada sepasang kromosom homolog. Pindah silang ini terjadi pada saat meiosis I. Tempat persilangan dua kromatid disebut kiasma (chiasma). Kromatid-kromatid yang bersilangan akan melekat dan putus pada bagian kiasma. Selanjutnya, tiap potongan akan melekat pada potongan kromatid sebelahnya secara timbal balik.
Teori ini juga dikembangkan oleh Morgan pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll). Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl). Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip galur induk (KP) dengan galur rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan hukum Mendel; Ungu lonjong : Ungu Bulat : merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9.
Hasil Pindah silang akan terbentuk:
- Kombinasi Parental (KP)
- Kombinasi Rekombinan (RK)
Gen yang berpautan tidak selamanya terpaut. Pindah silang dapat menyebabkan pergantian alel di antara kromosom homolog sehingga menghasilkan kombinasi yang tidak ditemukan pada induknya. Pindah silang meningkatkan keragaman genetik selain yang dihasilkan oleh pengelompokkan gen secara bebas.
Berdasarkan hal tersebut dapat diambil ketentuan tentang nilai pindah silang yang terjadi. Nilai pindah silang (NPS) adalah angka yang menunjukkan persentase kombinasi baru yang dihasilkan akibat terjadinya pindah silang. Nilai pindah silang (satuan dalam %) sama dengan jarak gen. Nilai pindah silang juga sama dengan nilai rekombinasi gen berpautan. Pindah silang terjadi jika angka KP-nya (kombinasi parental) >50%.
Pada umumnya pindah silang dapat dijumpai baik pada individu betina maupun jantan. Namun pada ulat sutra (Bombyx mori) betina tidak pernah terjadi pindah silang. Selain itu, Drosophyla yang jantan juga tidak mengalami pindah silang.
Nah, untuk lebih jelasnya perhatikanlah contoh soal pindah silang berikut ini.
a. Diketahui, jarak antara gen P dan gen H adalah 8%. Gen P mengatur sayap panjang dan gen H mengatur tubuh warna hitam. Adapun gen h mengatur tubuh warna abu-abu dan gen p mengatur sayap pendek. Tentukan rasio fenotip hasil test cross genotip PpHh yang mengalami pindah silang. Tentukan pula nilai pendah silangnya.
Jawab:
RK (rekombinan) = jarak gen = 8%
KP (kombinasi Parental) = 100% – 8% = 92%
Panjang, hitam = ½ x 92% = 46%
Panjang, abu-abu = ½ x 8% = 4%
Pendek, hitam = ½ x 8% = 4%
Pendek, abu-abu = ½ x 92% = 46%
Nilai pindah silang (NPS) sama dengan nilai RK = 8 %, yaitu jumlah rekombinasi hasil pindah silang. Perbandingan gamet yang terbentuk akibat adanya pindah silang PH : Ph : pH : ph = 46% : 4% : 4% : 46% = 23 : 2 : 2 : 23
b. Hasil test cross HhPp menunjukkan perbandingan genotip 9:1:1:9. Pertanyaan:
1) Buktikan bahwa H dan p mengalami pindah silang
2) Tentukan jarak gen H dan p
3) Tentukan nilai pindah silang
Jawab:
Jumlah perbandingan adalah 9+1+1+9 = 20
- Kombinasi parental = 18/20 x 100% = 90%
KP > 50% --> H dan P mengalami pindah silang
- Jarak gen H dan P = 2/20 x 100% = 10%
- Nilai pindah silang = RK = 10%
Apa yang di maksud dengan prosentase rekombinasi,koefisien koinsindnsis,dan peta kromosom relatif ? jelaskan!!
BalasHapusFauzi Afnan-XII IPA]
BalasHapusmencoba menjawab pertanyaan shidiq .
prosentase rekombinasi : menunjukkan kuat lemahnya tautan antar gen-gen yang terdapat pada kromosom yang sama sehingga dapat menunjukkan jarak antar gen tersebut .
Kromosom relatif : suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan, yang cocok dengan pasangannya .
apakah yang membedakan antara kombinasi parental dengan kombinasi rekombinan?
BalasHapus(ridwan pratama XII IPA 1)
mengapa pada ulat sutra betina dan drosophyla jantan tidak terjadi pindah silang?
BalasHapus@Fahmi
BalasHapusPada drosophila diremuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama,tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing.(Sepoetro.D.1975)
Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk segmen-segmenabdomen.Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan sebagian oleh kromosom X yang dimiliki individu.Nor,alnya lalat betina akan memiliki 2 kromosom X.Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y heterokromatik.Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki peranan penting dalam penentuan jenis kelamin.PAda kromosom Drosophilla hanya sedikit gen aktif.(Goodenough 1984),sehingga tidak terjadi pindah silang.
Muh. Irfan Hakim XII
BalasHapusRK (rekombinan) = jarak gen = 6%
KP (kombinasi Parental) = 100% – ...% = ...%
Panjang, hitam = ½ x ...% = ...%
Panjang, abu-abu = ½ x ...% = ...%
Pendek, hitam = ½ x ...% = ...%
Pendek, abu-abu = ½ x ...% = ...%
Perbandingan gamet yang terbentuk akibat adanya pindah silang PH : Ph : pH : ph =...?
Apa yang terjadi jika pembelahan kromosom secara meiosis gagal?
BalasHapusapakah dampak positif dari crossing over(pindah silang)??berikan contohnya!
BalasHapus@Ahmad
BalasHapusdampak positif pindah silang yang terjadi antara lain:
Menyebabkan pergantian alel di antara kromosom homolog sehingga menghasilkan kombinasi yang tidak ditemukan pada induknya. Pindah silang meningkatkan keragaman genetik selain yang dihasilkan oleh pengelompokkan gen secara bebas.
Contohnya seperti pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll),pada artikel diatas.
mengapa nilai yang dihasilkan dari hasil tautan rekombinan interkromosom 50%?
BalasHapusmengapa nilai yang dihasilkan dari hasil tautan rekombinan interkromosom 50%?
BalasHapus