Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang
banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk
menghasilkan suatu tanaman transgenik. Secara alami, A. tumefaciens
dapat menginfeksi tanaman dikotiledon melalui bagian tanaman yang
terluka sehingga menyebabkan tumor mahkota empedu (crown gall tumor).
Bakteri yang tergolong ke dalam gram negatif ini memiliki sebuah
plasmid besar yang disebut plasmid-Ti yang berisi gen penyandi faktor
virulensi penyebab infeksi bakteri ini pada tanaman. Untuk memulai
pembentukan tumor, A. tumefaciens harus menempel terlebih dahulu pada
permukaan sel inang dengan memanfaatkan polisakarida asam yang akan
digunakan untuk mengkoloniasi/menguasai sel tanaman. Selain tanaman
dikotiledon, tanaman monokotiledon seperti jagung, gandum, dan tebutelah
digunakan untuk memasukkan sel asing ke dalam genom tanaman.
Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang
banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk
menghasilkan suatu tanaman transgenik.
Sebagian besar genus Agrobacterium menyebabkan tumor pada tanaman
dikotil. Species Agrobacterium tergolong bakteri gram negatif yang
tergolong bakteri aerob dan mampu hidup baik sebagai saprofit maupun
parasit. Agrobacterium berbentuk batang, berukuran 0,6 – 1,0 µm sampai
1,5 – 3,0 µm, dalam bentuk tunggal atau berpasangan. Agrobacterium
merupakan bakteri yang mudah bergerak (motile) dan memiliki 1-6 flagela
peritrichous serta merupakan bakteri tak berspora. Suhu optimal
pertumbuhan bakteri ini adalah 25-28°C. Kumpulan bakteri ini biasanya
berbentuk cembung, bulat, lembut, dan tak berpigmen. Agrobacterium
diisolasi dari tanaman yang terinfeksi Crown Gall. Tumor Crown Gall
adalah jaringan tanaman yang pertumbuhannya tidak terdiferensiasi akibat
adanya interaksi antara tanaman-tanaman yang rentan dengan strain
virulen Agrobacterium tumefaciens.
Agrobacterium dan Peranannya dalam Transfer Gen
Transformasi gen adalah proses dimana DNA asing dimasukkan kedalam
sel tanaman, dimana para pemulian tanaman dapat memasukkan gen asing
kedalam sel atau jaringan tanaman, baik secara langsung maupun tak
langsung tanpa merujuk kepada tingkat hubungan genetik atau
kompatibelilitas suatu jenis. Teknologi pemindahan gen atau transfer gen
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Contoh
transfer gen secara langsung adalah perlakuan pada protoplas tanaman
dengan eletroporasi atau dengan polyethyleneglycol (PEG), penembakan
eksplan gen dengan gene gun atau di vortex dengan karbit silikon. Teknik
pemindahan gen secara tak langsung dilakukan dengan bantuan bakteri
Agrobacterium. Dari banyak teknik transfer gen yang berkembang, teknik
melalui media vektorA. tumefaciens paling sering digunakan untuk
metransformasi tanaman, terutama tanaman kelompok dikotil. Bakteri ini
mampu mentransfer gen kedalam genom tanaman melalui eksplan baik yang
berupa potongan daun (leaf disc ) atau bagain lain dari jaringan tanaman
yang mempunyai potensi beregenerasi tinggi.(Adis.2010.)
Gen yang ditransfer terletak pada plasmid Ti (tumor inducing ).
Segmen spesifik DNA plasmid Ti disebut T-DNA (transfer DNA ) yang
berpindah dari bakteri ke inti sel tanaman dan berintegrasi kedalam
genom tanamn. Karena A. tumefaciens merupakan patogen tanaman maka
Agrobacterium sebagai vektor yang digunakan untuk transformasi tanaman
adalah bakteri dari jenis plasmid Ti yang dilucuti virulensinya
(disarmed), sehingga sel tanaman yang ditransformasi oleh Agrobacterium
dan yang mampu beregenerasi akan membentuk suatu tanaman sehat hasil
rekayasa genetik. Teknik transformasi melalui media vektor Agrobacterium
pada tanaman dikotil telah berhasil dengan baik tetapi sebaliknya tidak
umum digunakan pada tanaman monokotil. Namun beberapa peneliti telah
melaporkan bahwa beberapa strain Agrobacterium berhasil metransformasi
tanaman monokotil seperti jagung dan padi.
Proses Transformasi Gen oleh Agrobacterium tumefaciens
Dasar dari transformasi genetik oleh Agrobacterium adalah transfer
dan integrasi T-DNA ke dalam genom di dalam inti sel tanaman. T-DNA
adalah suatu bagian pada tumor inducing (Ti) plasmid yang terdapat di
dalam sel Agrobacterium. Ti-plasmid berukuran sekitar 200-800 kbp dan
T-region (T-DNA)nya sendiri berukuran sekitar 10% nya (10-30 kbp).
T-region ini dibatasi oleh dua sekuen pembatas (border) yaitu right
border dan left border yang mengapit T-region. Bagian lain dari
Ti-plasmid yang tidak kalah pentingnya adalah vir-region yang mengandung
sejumlah gen-gen virulen (virA, virB, virC, virD, virE, virF,virG dan
virH) yang berfungsi didalam proses transfer T-DNA ke dalam sel tanaman.
Proses transformasi dimulai dengan melekatnya Agrobacterium pada sel
tanaman. Kejadian awal ini dimediasi oleh gen-gen yang berlokasi pada
kromosom bakteri (gen chvA, chvB dan att). Langkah berikutnya adalah
terinduksinya gen-gen pada vir-region oleh suatu signal yang spesifik
didalam sel bakteri sehingga dihasilkan produk dari expresi gen-gen
virulen untuk memproses T-DNA dan mentransfernya dari dalam sel bakteri.
Prosesing dan transfer T-DNA dimediasi oleh berbagai protein yang
dikode pembentukannya oleh gen-gen virulen. Prosesing T-DNA dimulai dari
suatu kejadian memproduksi T-DNA untai tunggal yang disebut T-strand
yang ditransfer ke dalam sel tanaman. Kejadian ini dimediasi oleh produk
dari genvirD1 dan virD2 yang berfungsi memotong T-DNA di bagian left
border dan right border. Salah satu produk yaitu molekul VirD2 tetap
melekat secara kovalen pada 5’ end dari T-strand dan membentuk apa yang
disebut T-complex yang masih setengah jadi. Pembentukan T-complex ini
dilaporkan berfungsi untuk menjaga T-DNA dalam perjalanannya menuju inti
sel tanaman inang. Tahap akhir dari transformasi genetik oleh
Agrobacterium adalah integrasi T-DNA ke dalam genom sel tanaman inang.
Transfer T-DNA oleh A. Tumefaciens kedalam sel tanaman.
Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri tanah yang dapat menyebabkan
penyakit tumor pada beberapa tanaman. Bakteri menginfeksi melalui
bagian yang luka pada batang tanaman dan mengakibatkan tumor pada daerah
sekitar akar dan batang tanaman. Penyebab pembentukan tumor bukan
berasal dari bakteri itu sendiri tetapi dari plasmid yang dikenal dengan
plasmid Ti. Ukuran DNA plasmid Ti cukup besar, berkisar antara 140-235
kb (1 kb = 1000 pasang basa). Selama menginfeksi, sebagian kecil dari
DNA plasmid Ti (15-30 kb), disebut T-DNA, ditransfer kedalam inti sel
tanaman dan tersisipi kedalam DNA inti sel tanaman. Dari sini T-DNA
sudah terintegrasi dan stabil terpelihara dalam genom sel.
T-DNA membawa gen yang bertangung jawab terhadap pembentukan tumor
dan sintesa asam amino yang dikenal sebagai opine. Gen-gen yang
bertanggungjawab untuk transfer T-DNA juga terdapat dalam plasmid Ti
yang disebut gen-gen virulen (gen vir). Infeksi Agrobakterium memerlukan
jaringan tanaman yang luka karena gen vir dapat terinduksi oleh senyawa
fenolik yang dilepaskan ole sel-sel tanaman yang terluka.
Daerah ini merupakan potongan DNA berukuran relatif pendek berisi
urutan 25 pasang basa yang berulang. Setiap potongan DNA yang tersisipi
diantara kedua batas T-DNA akan ditransfer dan diintegrasikan kedalam
genom tanaman. Oleh karena itu plasmid Ti merupakan vektor yang sangat
cocok untuk mengintroduksi gen-gen asing ke dalam sel tanaman.
SIMPULAN
Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang
banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk
menghasilkan suatu tanaman transgenik. Secara alami, A. tumefaciens
dapat menginfeksi tanaman dikotiledon melalui bagian tanaman yang
terluka sehingga menyebabkan tumor mahkota empedu (crown gall tumor).
Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens.
Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara
alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk
menyisipkan gen asing. Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan
sifat virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing
yang ingin dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid
Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen
pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah DNA asing
menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat
diekspresikan tumbuhan.
Di era transformasi genetik sekarang ini, peran Agrobacterium sangat
besar dalam menghasilkan tanaman yang dimodifikasi untuk mendapatkan
sifat yang diinginkan. Peran Agrobacterium dalam hal ini ialah sebagai
pembawa gen (DNA) yang diinginkan. Agrobacterium tumefaciens merupakan
bakteri aerob obligat gram negatif yang hidup alami di tanah. Bakteri
ini banyak menyebabkan penyakit crown gall (tumor) pada tanaman dikotil.
Kemampuannya dalam menyebabkan penyakit ini berhubungan dengan gen
penginduksi tumor yang ada pada plasmid (Ti) yang dijumpai dalam bakteri
tersebut. Dalam sel tumor yang terbentuk terkandung enzim-enzim yang
tidak tampak pada tanaman normal, karena enzim tersebut hanya dihasilkan
oleh sel Agrobacterium. Enzim-enzim tersebut menghasilkan suatu senyawa
gula spesifik yang dinamakan opin. Senyawa opin ini merupakan makanan
bagi Agrobacterium itu sendiri.
Ref:
http://blog.ub.ac.id/derypambudi/2012/06/03/agrobacterium-tumefaciens/
Random post
Animalia
Evolusi
Genetika
Pertumbuhan Tumbuhan
info
Tagged with: Bioteknologi Materi Bio X Materi Bio XII Monera
About Sultan Budi Lenggono
Budi Lenggono, S.Pd. sebagai admin blog ini adalah seorang guru Biologi di SMA Islam Terpadu (SMA IT) Nur Hidayah. Alamat di Jl. Pandawa 10 Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Selain itu, beliau juga seorang trainer dan hipnoterapis profesional (Certified Hypnoterapist; Master of Clinical Hypnotherapy). Web lainnya : www.sultanbudilenggono.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar