Kamis (1 Februari 2018) dan Jumat (2
Februari 2018) siswa kelas XII IPA mengikuti kegiatan outing class mata
pelajaran Biologi ke laboratorium kultur jaringan di Fakultas Pertanian UNS
Surakarta. Dengan penuh semangat dan sedikit penasaran, mereka antusias
menyimak penjelasan DR. Ir. Endang Yuniastuti, MSi, pakar kultur jaringan.
Sebelum melakukan teknik kultur jaringan, mereka mendapatkan teori dalam kuliah
umum terlebih dahulu. Setelah itu, rombongan dibagi menjadi 3 kelompok,
meliputi kelompok praktik aklimatisasi, praktik pembuatan medium agar dan
sterilisasi alat dan bahan, dan praktik pengkulturan. Rombongan yang didampingi
oleh guru biologi, Budi Lenggono, SPd dan Danik
Margowati, SPd
ini dibagi dalam dua kloter. Kloter pertama pada hari Kamis diikuti oleh kelas
XII IPA 1 dan XII IPA 2, dan kloter kedua pada hari Jumat diikuti oleh kelas
XII IPA 3 dan XII IPA 4.
Sekelompok siswa
sedang ujicoba pengkulturan eksplan di Lab Pemuliaan Tanaman, FP UNS Surakarta
Percobaan
aklimatisasi plantlet
Pada kegiatan outing class
berupa praktik kultur jaringan ini, setiap siswa mengikuti beberapa kegiatan
antara lain membuat medium agar, menanam eksplan, dan aklimatisasi. Sarana prasarana
yang memadai yang disediakan laboratorium kultur jaringan, FP UNS Surakarta ini
memberi fasilitas bagi terselenggaranya pengalaman belajar yang tidak dapat
diperoleh di sekolah. Dengan demikian, para siswa dapat belajar Biologi dengan
maksimal dalam salah satu bahasan yang dipelajari pada bab bioteknologi kali
ini.
Teknik kultur jaringan adalah salah
satu dari sekian teknik bioteknologi modern yang bertujuan untuk memperbanyak
tanaman secara vegetatif (tanpa perkawinan), tanpa biji. Teknik yang juga
disebut mikropropagasi (micro: sangat kecil; propagation:
perbanyakan) tanaman ini dilandasi oleh prinsip totipotensi sel. Totipotensi
sel adalah kemampuan sebuah sel untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu
baru. Teknik kultur jaringan memang tidak umum dilakukan oleh orang kebanyakan.
Hal ini dikarenakan teknik ini membutuhkan banyak persyaratan, antara lain suhu
yang sesuai, aseptik (bebas kuman dan jamur), serta pengetahuan yang memadai.
Teknik kultur jaringan membuka peluang bagi siswa agar memiliki wawasan yang
luas di bidang biologi serta memiliki cakrawala baru tentang produksi tanaman
dalam skala besar namun dengan bahan mikro. Barangkali nanti beberapa di antara
mereka menjadi ahli di bidang ini atau menekuni bisnis terkait sehingga mampu
berpartisipasi dalam meningkatkan mutu pertanian di Indonesia.
Kegiatan praktikum ini juga menepis anggapan
bahwa siswa kelas XII harus lebih banyak melakukan latihan soal dan belajar
teori di kelas untuk mempersiapkan ujian nasional dan SBMPTN . Justru dengan
praktikum seperti ini, siswa mendapat pengalaman belajar yang lengkap dan
terstimulus untuk belajar lebih giat lagi. Ketegangan dalam mempersiapkan UN
yang tinggal beberapa bulan lagi pun dapat terurai dan tidak menjadi hambatan
untuk mendapat inspirasi tambahan untuk masuk perguruan tinggi di jurusan
pertanian.
Dokumentasi lain:
Tidak ada komentar