Select Menu

Random post

Animalia

Evolusi

Genetika

Pertumbuhan Tumbuhan

info

» » Pengaruh Globalisasi terhadap Perilaku Seksual Remaja

Di era global ini informasi seperti udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan cukup mudahnya. Bahkan, nyaris tidak ada penghalang sedikitpun karena seberapa kecil celah maka udara dapat menyelinap. Informasi yang ibarat udara ini mudah tersebar ke mana-mana melalui berbagai media, seperti televisi, radio, internet, buku, HP, CD, VCD, atau DVD. Adanya informasi yang menyebar ke berbagai arah berakibat dunia seakan-akan menjadi tanpa batas. Dampak baik dan burukpun dapat muncul seiring dengan konten (isi) informasi tersebut. Apabila informasi ini tidak difilter, niscaya akan terjadi bencana pergeseran nilai dan moral. Parahnya, kalangan remaja yang paling banyak memperoleh pengaruh buruk ini.
Pergeseran nilai dan moral bangsa akan lebih berefek pada kalangan remaja. Sebagai contoh, lunturnya cinta tanah air, lunturnya nilai luhur bangsa, dan lunturnya nilai moral dan budi pekerti (Amsori, 2009). Hal ini lebih dikarenakan adanya pengalihan kegiatan remaja akan kepedulian terhadap nasib diri dan bangsa kepada perilaku-perilaku yang seharusnya tidak terjadi, seperti perilaku penyimpangan seksual.

Untuk itu, perlu sekali bagi pemerintah dan institusi pendidikan serta masyarakat untuk mempedulikan permasalahan ini dengan berbagai langkah antisipsi. Menurut, Amsori (2009), Kepala Dinas Dikpora Kota Surakarta bahwa ada beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan untuk mencegah perilaku seksual menyimpang pada remaja sebagaimana berikut:
1. Memberikan pemahaman tentang seks dan bahayanya
2. Menciptakan suasana demokratis dalam keluarga atau sekolah
3. Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab
4. Melakukan pengawasan dan monitoring secara kontinyu dan berbudaya.

Mengapa tema "seks" perlu diperdidikkan kepada remaja? Hal ini dikarenakan pada usia remaja:
1. mulai terjadi peningkatan jumlah dan fungsi hormon
2. mulai terjadi pematangan organ seksual
3. cenderung memiliki keinginan mencoba yang besar
4. tidak mengetahui batasan yang jelas tentang seks.

Oleh karena itu, dr. Lula Kamal (2009) berpendapat perlunya pendidikan seksual bagi remaja, baik secara formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan seksual secara formal dapat dikemas dalam kurikulum di sekolah. Pendidikan seksual secara nonformal dapat diberikan di luar jam sekolah oleh suatu institusi pendidikan. Pendidikan seksual secara informal dapat diberikan oleh keluarga atau masyarakat.

Apabila pendidikan seksual tidak didapat oleh remaja secara memadai maka perilaku seks bebas pun tidak bisa dipungkiri. Akibatnya, masalah-masalah yang seharusnya tidak terjadi harus ditanggungnya. Masalah-masalah tersebut umumnya meliputi :
1. Penyakit seksual seperti AIDS, GO (kencing nanah), dan herpes
2. Kehamilan di luar nikah

Penyakit AIDS adalah penyakit yang berbahaya. Tidak ada gejala pada penyakit ini selama beberapa tahun. Penularannya dapat melalui berbagai aktivitas berikut:
1. Hubungan seksual (25%)
2. Penggunaan alat suntik secara bersamaan
3. Transfusi darah (>90%)
4. Ibu ke bayi (15% - 35%)
(Lula Kamal, 2009)

Menurut Lula Kamal (2009), kehamilan di luar nikah dapat ditindaklanjuti dalam dua cara.
1. Kehamilan dilanjutkan, konsekuensinya:

- bayi tidak diinginkan
- putus sekolah
- hilangnya masa depan
- menjadi orang tua dini
- memalukan keluarga dan masyarakat

2. Kehamilan tidak diinginkan, konsekuensinya
- aborsi, perdarahan, atau kematian
- kerusakan organ reproduksi wanita
- rasa bersalah

Efek globalisasi yang buruk sebagai mana contoh di atas sangat serius. Hal ini perlu dianggap demikian karena kita sebagai warga Indonesia tidak ingin terjerembab lumpur dosa dunia internasional yang mencemari ini. Oleh sebab itu, kita harus mulai memeringkatkan agama pada urutan pertama sebagai tameng sekaligus filter terbaik terhadap arus globalisasi. Ini artinya, kita tidak melakukan freesex karena takut HIV atau takut hamil, tetapi takut dosa! Dosa adalah sesuatu yang patut ditakuti yang paling utama karena agama (Allah) melarang perbuatan haram yang berakibat dosa itu sendiri.


Penulis Bioman bersama dr. Lula Kamal dan teman-teman

Photobucket

About Sultan Budi Lenggono

Budi Lenggono, S.Pd. sebagai admin blog ini adalah seorang guru Biologi di SMA Islam Terpadu (SMA IT) Nur Hidayah. Alamat di Jl. Pandawa 10 Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Selain itu, beliau juga seorang trainer dan hipnoterapis profesional (Certified Hypnoterapist; Master of Clinical Hypnotherapy). Web lainnya : www.sultanbudilenggono.com
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply