Suatu hari saya dan teman-teman berniat untuk mengikuti sebuah sayembara. Menulis buku untuk keperluan nasional, itu sayembaranya. Pemenangnya akan dibeli hak ciptanya oleh pemerintah RI guna bebas diperjualbelikan oleh siapa saja dengan harga terbatas. Harapannya masyarakat dapat menikmati buku berkualitas seleksi pemerintah itu. Saya sendiri sudah memiliki berbagai stok judul untuk digarap. Salah satunya adalah tentang mitokondria. Namun sayang, karena kesibukan yang teramat sangat, saya dan teman-teman kandas tidak urun sayembara tersebut. Kecuali, U-IF yang telah sebelumnya punya stok tulisan jadi. U-IF pun mengirimkannya ke panitia sayembara. Pasalnya, beliau mempunyai istri yang juga berprofesi sebagai penulis. Jadi istri beliau intens membidani karya yang dikirim tersebut.
Setelah berminggu-minggu hasil tulisan dikirim, akhirnya ada pengumuman dari Jakarta.
U-IF menerima telepon tersebut dan dinyatakan sebagai pemenang kedua.Alhamdulillah, kontan beliau bersyukur kepada Allah. Saya dan teman-teman lainnya ikut bahagia mendengar kabar tersebut.
U-IF pun diharap kehadirannya di Jakarta hampir lebih dari 3 hari lamanya. Beliau pun memenuhi ajakan tersebut, maklum mau dapat uang hadiah jutaan rupiah. Kata beliau dalam sms kepada kami, beliau sempat pula bertemu dengan presiden SBY dalam sebuah forum para pemenang naskah sayembara. Meskipun hanya begitu, beliau cukup bangga dan berkesan.
Untuk mengekspresikan rasa syukur beliau sepulang dari Jakarta, beliau hendak berbagi rezeki kepada saya dan teman-teman. Lantas, setiap teman beliau mendapat hadiah satu buah baju kenang-kenangan. Itulah wujud rasa syukur beliau kepada Allah. Dan, saya ucapkan kepada U-IF terima kasih saya melalui tulisan ini. Tetapi bagi saya yang terpenting adalah semangat untuk selalu berikhtiar dan bersyukur kepada Allah apabila telah mencapai hasil dari ikhtiar tersebut. Sekali lagi makaci U-IF!
Tidak ada komentar