Select Menu

Random post

Animalia

Evolusi

Genetika

Pertumbuhan Tumbuhan

info

» » Berwakaf Yuk

Kesempatan bagi Anda yang memiliki harta lebih untuk mewakafkan sebagiannya untuk dimanfaatkan di jalan Allah. SMAIT Nur Hidayah Kartasura (Solo) membuka peluang untuk berwakaf bagi Anda dalam pembebasan tanah untuk dibangun gedung pendidikan. Tanah seluas kurang lebih 4000 meter persegi siap untuk dibebaskan dalam rangka pengembangan sekolah ini. Anda dapat berpartisipasi minimal dengan menyerahkan dana sebesar Rp300.000,00 kepada panitia (contact person di bawah artikel ini) untuk membebaskan tanah wakaf seluas 1 meter persegi. Ingin lebih yakin lagi dalam berwakaf? Mari simak uraian berikut.
Jika kita ingin mendapat pahala mengalir terus-menerus walaupun kita telah mati, maka salah satu caranya adalah dengan mewakafkan harta kita untuk kepentingan umat Islam. Selain, itu kita juga bisa mewakafkan ilmu. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya, kecuali tiga hal: Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendo'akan (orang tuanya)". Sungguh sangat luar biasa kandungan hadits tersebut, yang mensiratkan bahwa meskipun usia manusia itu terbatas, akan tetapi bisa mendapatkan pahala yang abadi dan tanpa batas, disebabkan oleh amal perbuatannya yang baik. Salah satunya adalah shadaqah jariyah atau wakaf, baik dalam bentuk wakaf benda yang tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan, atau benda yang bergerak, seperti kendaraan atau wakaf uang atau yang lebih dikenal dengan "wakaf an-Nuqud" atau "cash wakaf".

Kenapa pahala wakaf itu bersifat abadi? Karena orang yang berwakaf (wakif) telah merelakan harta yang diwakafkannya itu, bukan untuk kepentingan dirinya secara fisik material, akan tetapi untuk kepentingan kebaikan-kebaikan yang diperintahkan Allah SWT. Secara sadar dan sengaja, orang yang berwakaf telah melepaskan kepemilikannya (milkul adamiey) dan kepemilikannya langsung diberikan kepada Allah SWT (milk-Allah).

Hanabilah mendefinisikan wakaf dengan bahasa yang sederhana, yaitu menahan asal harta (tanah) dan menyedekahkan manfaat yang dihasilkan (Ibnu Qudamah: 6/185). Itu menurut para ulama ahli fiqih. Bagaimana menurut undang-undang di Indonesia? Dalam Undang-undang nomor 41 tahun 2004, wakaf diartikan dengan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Rukun Wakaf
Rukun Wakaf Ada empat rukun yang mesti dipenuhi dalam berwakaf. Pertama, orang yang berwakaf (al-waqif). Kedua, benda yang diwakafkan (al-mauquf). Ketiga, orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf ‘alaihi). Keempat, lafadz atau ikrar wakaf (sighah).

Syarat-Syarat Wakaf
1. Syarat-syarat orang yang berwakaf (al-waqif)Syarat-syarat al-waqif ada empat, pertama orang yang berwakaf ini mestilah memiliki secara penuh harta itu, artinya dia merdeka untuk mewakafkan harta itu kepada sesiapa yang ia kehendaki. Kedua dia mestilah orang yang berakal, tak sah wakaf orang bodoh, orang gila, atau orang yang sedang mabuk. Ketiga dia mestilah baligh. Dan keempat dia mestilah orang yang mampu bertindak secara hukum (rasyid). Implikasinya orang bodoh, orang yang sedang muflis dan orang lemah ingatan tidak sah mewakafkan hartanya.

2. Syarat-syarat harta yang diwakafkan (al-mauquf)Harta yang diwakafkan itu tidak sah dipindahmilikkan, kecuali apabila ia memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan oleh ah; pertama barang yang diwakafkan itu mestilah barang yang berharga Kedua, harta yang diwakafkan itu mestilah diketahui kadarnya. Jadi apabila harta itu tidak diketahui jumlahnya (majhul), maka pengalihan milik pada ketika itu tidak sah. Ketiga, harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif). Keempat, harta itu mestilah berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain (mufarrazan) atau disebut juga dengan istilah (ghaira shai’).

3. Syarat-syarat orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih) Dari segi klasifikasinya orang yang menerima wakaf ini ada dua macam, pertama tertentu (mu’ayyan) dan tidak tertentu (ghaira mu’ayyan). Yang dimasudkan dengan tertentu ialah, jelas orang yang menerima wakaf itu, apakah seorang, dua orang atau satu kumpulan yang semuanya tertentu dan tidak boleh dirubah. Sedangkan yang tidak tentu maksudnya tempat berwakaf itu tidak ditentukan secara terperinci, umpamanya seseorang sesorang untuk orang fakir, miskin, tempat ibadah, dll. Persyaratan bagi orang yang menerima wakaf tertentu ini (al-mawquf mu’ayyan) bahwa ia mestilah orang yang boleh untuk memiliki harta (ahlan li al-tamlik), Maka orang muslim, merdeka dan kafir zimmi yang memenuhi syarat ini boleh memiliki harta wakaf. Adapun orang bodoh, hamba sahaya, dan orang gila tidak sah menerima wakaf. Syarat-syarat yang berkaitan dengan ghaira mu’ayyan; pertama ialah bahwa yang akan menerima wakaf itu mestilah dapat menjadikan wakaf itu untuk kebaikan yang dengannya dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dan wakaf ini hanya ditujukan untuk kepentingan Islam saja.

4. Syarat-syarat Shigah Berkaitan dengan isi ucapan (sighah) perlu ada beberapa syarat. Pertama, ucapan itu mestilah mengandungi kata-kata yang menunjukKan kekalnya (ta’bid). Tidak sah wakaf kalau ucapan dengan batas waktu tertentu. Kedua, ucapan itu dapat direalisasikan segera (tanjiz), tanpa disangkutkan atau digantungkan kepada syarat tertentu. Ketiga, ucapan itu bersifat pasti. Keempat, ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan. Apabila semua persyaratan diatas dapat terpenuhi maka penguasaan atas tanah wakaf bagi penerima wakaf adalah sah. Pewakaf tidak dapat lagi menarik balik pemilikan harta itu telah berpindah kepada Allah dan penguasaan harta tersebut adalah orang yang menerima wakaf secara umum ia dianggap pemiliknya tapi bersifat ghaira tammah.


Berminat untuk wakaf? Silakan hubungi:
Ika
SMAIT Nur Hidayah
Jl. Pandawa 10 Pucangan Kartasura Sukoharjo (Solo) Jawa Tengah, Indonesia.
Telp. (+62271)7983010

Website PANITIA/GRAWADI (Gerakan Wakaf Pendidikan)


Referensi:
http://www.kaunee.com

Photobucket

About Sultan Budi Lenggono

Budi Lenggono, S.Pd. sebagai admin blog ini adalah seorang guru Biologi di SMA Islam Terpadu (SMA IT) Nur Hidayah. Alamat di Jl. Pandawa 10 Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Selain itu, beliau juga seorang trainer dan hipnoterapis profesional (Certified Hypnoterapist; Master of Clinical Hypnotherapy). Web lainnya : www.sultanbudilenggono.com
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply