Select Menu

Random post

Animalia

Evolusi

Genetika

Pertumbuhan Tumbuhan

info

» » Bergaul dengan Lawan Jenis, Gimana Baiknya?

Penyusun naskah : Rachma Fauzia Azhary
Pengetik naskah : Zulfa Faizatul Jannah Elhuda

Seorang wanita muslimah memiliki batasan hijab yang juga membatasi segala aktivitasnya agar terlindungi dari maksiat dan kerusakan. Hijab bukan sekedar lembaran pakaian yang menutup aurat seorang wanita muslimah, namun juga lembaran ketaqwaan yang membatasi segala ucapan dan perilaku wanita muslimah.

Berkomunikasi dengan lawan jenis itu boleh saja, asalkan hanya dalam batas yang diperlukan. Jangankan dengan lawan jenis, dalam segala hal saja Umar bin Khattab pernah mengatakan, "Ucapan itu hanya ada empat. Selain itu cuma sampah belaka. Pertama, membaca qur'an. Kedua, membaca hadits-hadits nabi. Ketiga, membaca ucapan-ucapan penuh hikmat dari para ulama. Keempat, berbicara yang penting dalam hal dunia."


Tidak layak seorang muslim/muslimah mengobrol dalam soal-soal keseharian secara berlebihan, karena semua itu ibarat sampah yang seringkali mengandung kotoran dosa atau maksiat. Apalagi antara seorang muslim, yang harus saling menjaga kehormatan masing-masing.

Islam tidak menghalangi seorang lawan jenis untuk saling kenal mengenal. Namun, tentunya ada aturan-aturan yang dibuat agar perkenalan tersebut terjaga kemurniannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak melanggar sesuai tuntutan agama yang hanif untuk kemaslahatan semua pihak.

Ketika kita main di dunia maya, ada beberapa hal yang harus kita waspadai dikarenakan kita berada dalam alam yang penuh dengan "kira-kira", "khayal", dan selalu mengandung unsur subjektivitas (apa yang terbayang oleh kita belum tentu sama dengan kenyataannya).

Hindari "khayalan terlalu jauh".

Saat ruang khayalan terbuka lebar dengan bumbu-bumbu manis selalu menyertai. Tergoda syahwat untuk memikirkan dan berangan-angan lebih dari waktu ke waktu. Ketika pintu pertemanan lawan jenis terbuka dan mendapat respon yang baik, keinginan kuat untuk lebih masuk dan melewati pintu tersebut mendorog setiap kali ada kesempatan untuk "bertemu", meminta nomor telepon, alamat rumah, foto hingga ingin mengetahui tanggal lahirnya biasanya menjadi ekor yang akan membuntutinya.

Ketika harus berhubungan dengannya, haruslah mempunyai keperluan yang jelas. Mengandung manfaat yang benar-benar penting dan berguna bukan mengada-ngada hanya untuk hal yang tidak jelas dan tidak ada faedahnya sama sekali. Para ulama memberikan beberapa rambu-rambu sesuai dengan berbagai hasil dalam syariat yang ada, yaitu:

1. Menahan pandangan

Allah berfiman,"katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah pada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (QS. An-Nur: 30-31)

2. Menutup aurat
Allah berfirman, "...dan janganlah mereka (wanita-wanita mukmin) menampilkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari pandangan dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya...(QS. An-Nur: 31)

3. Tenang dan terhormat dalam gerak gerik
Allah berfirman, "...maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik". (QS. Al-Ahzab: 32).
Hal yang perlu dihindari oleh wanita muslimah saat berbicara dengan pria nonmahrom adalah tutur kata yang dibuat-buat, yang membuat supaya menarik, mendayu-dayu, mendesah-desah atau dengan menggunakan suara yang diperindah, terlalu lemah lembut, dan sejenisnya. Bicaranya harus tegas, lugas, dan seperlunya saja.

4. Serius dan sopan dalam berbicara.
Allah berfirman, "...maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkalah perkataan yang baik". (QS. Al-Ahzab: 32).
Artinya, seorang muslimah tidak layak banyak bergurau dan bercanda saat berbicara atau membicarakan sesuatu dengan lawan jenisnya. Hal ini dikarenakan, bicara dengan canda dan tawa itu dapat mengundang ketertarikan lawan jenisnya. Hal itu bahaya yang perlu dihindari sebisa mungkin.

5. Hindari membicarakan hal-hal yang tidak perlu
Segala yang bersifat darurat, haruslah dibatasi sebisa mungkin. Meski berbicara dengan lawan jenis tidak selalu merupakan hal darurat bagi seorang wanita muslimah, namun berbicara secara panjang lebar bisa menyudutkan seorang wanita muslimah dalam kedaruratan. Ingat, bagaimanapun juga seorang wanita adalah godaan bagi kaum lelaki. Bahkan, godaan terbesar baginya dalam segala situasi dan kondisi.

Allah berfirman, "...sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusuk dalam sholatnya,dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna." (Al-Mukmin: 1-3)

Allahu ta'ala a'lam


Okey Girl, keep this advice

Rachma - Zulfa

About Sultan Budi Lenggono

Budi Lenggono, S.Pd. sebagai admin blog ini adalah seorang guru Biologi di SMA Islam Terpadu (SMA IT) Nur Hidayah. Alamat di Jl. Pandawa 10 Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Selain itu, beliau juga seorang trainer dan hipnoterapis profesional (Certified Hypnoterapist; Master of Clinical Hypnotherapy). Web lainnya : www.sultanbudilenggono.com
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply